Soppeng, Ambarterkini.com - Sebuah prestasi membanggakan diraih oleh Anindita Zhafira Adelia, siswi kelas 6 SD Negeri 100 Dare Bunga-Bungae, Kabupaten Soppeng.

Dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar pada Selasa (5/11/2024), Anindita berhasil meraih Juara I dalam lomba menulis cerpen kategori Bahasa Bugis Putri.

Anindita, yang merupakan putri dari pasangan Suwandi, S.Pd., dan Fadliah, S.Pd., menunjukkan bakat luar biasa dalam menulis.

Cerpen yang ia buat dinilai sangat memukau karena mampu merepresentasikan kekayaan budaya Bugis dengan gaya bahasa yang indah dan pesan yang mendalam.

Suriati, S.Pd., Kepala SD Negeri 100 Dare Bunga-Bungae, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian Anindita.

“Anindita adalah kebanggaan sekolah dan inspirasi bagi teman-temannya. Prestasi ini membuktikan bahwa pendidikan berbasis budaya daerah dapat melahirkan generasi yang cinta budaya dan berprestasi,” ujar Suriati.

Ia juga menambahkan bahwa sekolah yang berlokasi di Kelurahan Pajalesan, Kecamatan Lilirilau, tersebut terus mendukung pengembangan potensi siswa, khususnya dalam bidang literasi budaya.

Ajang FTBI merupakan program tahunan yang bertujuan melestarikan bahasa ibu dan budaya lokal di kalangan generasi muda. Festival ini sekaligus menjadi wadah untuk memacu kreativitas siswa dalam berbahasa dan menulis.

Prestasi yang diraih Anindita menjadi bukti nyata pentingnya pelestarian bahasa daerah melalui pendidikan formal. Selain membawa nama baik sekolah, ia juga turut berkontribusi dalam menjaga eksistensi bahasa dan budaya Bugis.

“Dengan adanya kompetisi seperti FTBI, anak-anak muda diajak untuk lebih mengenal dan mencintai bahasa serta budaya lokal. Karya seperti yang ditulis Anindita akan menjadi bagian penting dari upaya pelestarian warisan budaya kita,” pungkas Suriati.

Kesuksesan Anindita di FTBI 2024 diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus menggali potensi mereka, khususnya dalam mendalami budaya dan bahasa daerah. 

Sebagai generasi penerus, kecintaan terhadap bahasa ibu seperti Bahasa Bugis adalah langkah penting untuk memastikan warisan budaya ini tetap hidup dan relevan.

Dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, prestasi seperti yang dicapai oleh Anindita akan terus menjadi pengingat bahwa bahasa dan budaya lokal adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.

(Tim)